Dalam tradisi
Gereja Katolik, bulan Mei ditetapkan sebagai bulan untuk menghormati Bunda
Maria. Direktorium Tentang Kesalehan Umat
dan Liturgi: Asas-asas dan Pedoman, yang diterbitkan oleh Kongregasi Ibadat
dan Tata Tertib Sakramen pada tanggal 17 Desember 2001, menyebutkan bahwa Kebiasaan adanya ‘bulan Maria’ ini tersebar
luas di kalangan Gereja Timur dan Barat. Dalam Ritus Bizantin, liturgi selama
bulan Agustus dipusatkan pada hari raya Kematian Bunda Maria (15 Agustus).
Sampai Abad ke-12, Agustus dihayati sebagai “bulan Maria”; dalam Ritus Koptik,
bulan Maria jatuh pada bulan antara Januari-Februari dan tertata dalam kaitan
dengan Natal. Di Barat (Gereja Katolik Ritus Roma), petunjuk-petunjuk mengenai
adanya bulan Maria berasal dari Abad ke-16. Sekitar Abad ke-18, bulan
Maria-dalam arti modern- dikisahkan bahwa dalam masa ini para gembala jiwa
memusatkan usaha-usaha pastoral – termasuk tobat dan ekaristi—tidak
pertama-tama pada liturgy, tetapi pada ulah kesalehan, yang jauh digemari oleh
kaum beriman (Direktorium, artikel. 190)