Dari judul
tulisan ini, mungkin ada yang bertanya, kenapa hanya 40 hari yang penuh cinta,
bukankah satu tahun yang terdiri dari 365 hari juga penuh cinta? Tidakkah
sepanjang hidup kita ini juga penuh cinta?
Tulisan ini muncul untuk
menemani permenungan di awal masa Prapaskah tahun 2020 (26 Februari 2020).
Segala pertanyaan yang muncul di atas tadi memang masuk akal, dan tentu benar
bahwa cinta tidak hanya dibatasi pada/selama 40 hari saja, tetapi sepanjang
hari selama kita hidup di dunia ini. Namun secara lebih khusus, masa Prapaskah
mengajak kita untuk semakin menyadari bahwa hidup kita ini penuh cinta. Mengapa
di luar masa itu tidak diingatkan secara khusus? Sebenarnya dengan kalender
liturgi dan perayaan sepanjang tahun, kita diingatkan akan hal itu, namun
sering kali kita mudah lupa. Itu juga karena kita meyakini, bahwa Tuhan amat
baik pada kita, Ia tidak akan menghukum jika kita berdosa.