Pemilu tahun 2019 usai sudah. Berbagai cerita
tentang kampanye dan juga perjuangan untuk menyelenggarakan pemilu sampai di
pelosok negeri ini menyisakan sebuah kesan indah. Meski ada beberapa pejuang
Pemilu itu yang akhirnya meninggal atau sakit, namun mereka dengan tulus
melaksanakan tugas mengawal dan membantu suksesnya Pemilu. Disebutkan pula
bahwa tingkat partisipasi rakyat Indonesia pada Pemilu kali ini amat luar biasa
karena bisa mencapai lebih dari 80%. Artinya, rakyat Indonesia telah memiliki
kesadaran untuk membangun demokrasi di negara ini demi Indonesia Maju. Tidak
sedikit pula yang terlibat langsung sebagai Petugas KPPS, Banwaslu, KPU dan
juga TNI-Polri yang mengawal dan mengamankan pelaksanaan Pemilu. Mereka
melaksanakan itu semua dengan tulus karena mereka mencintai negeri ini.
(Keterangan Video: kiriman dari seorang teman, Bripda Marselina Oktavianti, PAM TPS, Pengamanan serta pengawalan logistik pemilu 2019 di Desa Kualan Hulu, Kec. Simpang Hulu, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Beberapa tahun yang lalu saya pernah tinggal di Simpang Hulu dan berkunjung ke desa tersebut)
Lantas apabila pasca pemilu yang terjadi adalah
saling klaim kemenangan, bahkan sebelum ada pernyataan resmi dari lembaga yang
berwenang yakni KPU, apakah klaim itu sungguh berdasar? Apakah mereka yang
menyatakan klaim itu tanpa dasar yang sahih tidak menghargai para pejuang
pemilu ini? Mereka tidak peduli mau mendukung pasangan capres mana dan caleg
mana. Mereka hanya ingin Pemilu ini berjalan dengan baik dan memperoleh hasil
yang jelas pula sampai penghitungan resmi disampaikan. Namun ternyata
perjuangan mereka seolah tidak dihargai dengan adanya saling klaim itu. Lantas
apakah dengan saling klaim itu, bisa membuat kondisi Indonesia menjadi lebih
baik? Apakah dengan saling klaim dan juga saling perang pengaruh dengan narasi-narasi
yang dibangun tentang kurang kredibelnya lembaga KPU dapat memajukan demokrasi
di negeri ini? Tidakkah itu hanya karena ambisi pribadi?
Semoga setelah kita melaksanakan Pemilu, kita
bisa bersatu padu, percaya bahwa lembaga yang telah diberi tanggung jawab untuk
melaksanakan Pemilu benar-benar melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya dan
seadil-adilnya. Masihkah kurang perjuangan para kawan ini? Tidakkah seorang
pecinta Indonesia dan demokrasi tetap akan menunggu hasil yang resmi dan yang
senyatanya? Bukankah pendukung capres lawannya juga merupakan bangsa Indonesia.
Tidakkah menerima kekalahan itu ksatria dan yang menang tetap akan melibatkan mereka
yang kalah untuk turut berjuang bagi Indonesia yang semakin baik?
Jika alasan untuk saling klaim itu adalah demi
keadilan dan kebenaran, bukankah ada proses hukum yang bisa dilalui tanpa
membangun narasi yang bisa memecah belah rakyat? Bukankah kita memiliki
prosedur hukum yang bisa menegakkan keadilan jika memang benar fakta yang
dimiliki itu valid serta sesuai kenyataan?
Dan ingat, untuk berjuang bagi Indonesia, tidak
harus menjadi Presiden atau Wakil Presiden. Menjadi pejuang-pejuang demokrasi
seperti para petugas KPPS, KPU, Banwaslu, TNI-Polri yang menyukseskan pemilu
hingga ke pelosok negeri pun sudah berjuang untuk Indonesia. Berjuang demi
Indonesia bukan dengan membuat anak bangsa ini terbelah dengan kubu-kubu,
tetapi dengan bekerja bersama. Jika memang ada ketidakadilan, bisakah kita
berjuang untuk memberi masukan ke pemerintah tanpa harus berkuasa?
Bapak bapak yang terkasih, para politikus dan
petinggi partai yang terhormat, marilah kita bertanya, apa yang sudah bapak
buat untuk bangsa ini? Apakah masih bisa disebut pejuang bagi bangsa jika
mengorbankan rakyat demi ambisi pribadi? Bukankah kekuasaan itu tidak ada
artinya jika tanpa suara rakyat? Tolonglah hargai anak-anak bangsa ini yang
mulai tergerak untuk membangun negeri dengan tanpa pamrih. Saya kira, bapak
mengerti bahwa kepentingan Indonesia lebih penting daripada kepentingan pribadi
bapak. Bahwa persatuan dan kemajuan negeri ini akan bapak perjuangkan
setotalnya bahkan sampai nyawa bapak sendiri tidak lebih penting dari itu. Apalah
arti kekuasaan apabila itu bukan mandat dari rakyat. Dan bapak pun akan dengan
siap merelakan kekuasaan demi kemajuan bangsa ini. Mari kita hargai perjuangan
anak-anak bangsa ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar