Senin, 12 November 2012

Contoh Modul Rekoleksi Untuk KMK/OMK


Berikut ini adalah contoh sederhana modul pelayanan Rekoleksi Rohani bagi OMK atau KMK. Tema yang hendak diusung adalah Menemukan Kristus dalam Pelayanan dan Kesederhanaan. Modul ini merupakan salah satu contoh saja yang dapat dikembangkan sesuai dengan konteks masing-masing tujuan yang akan diraih. Berikut juga mengenai film yang dicontohkan, dapat dicari sesuai dengan tema yang akan digulati. Semoga dapat sedikit membantu para pendamping OMK dan KMK...

 Tema: Menemukan Kristus dalam Pelayanan dan Kesederhanaan


Skenario I
Belajar dari Pengalaman Iman Chico Mendes (nonton Film)
 Merefleksikan pengalaman Chico Mendes menjadi pengalaman pribadi.

Apakah artinya beriman Kristiani?

Mencintai Kehidupan
Sebuah Risalah tentang film The Burning Season

            Hidup yang bahagia adalah hidup yang diperjuangkan. Hidup harus diperjuangkan karena di dalamnya terdapat nilai-nilai yang membawa manusia ke arah kesejatian mengapa ia diciptakan. Setiap manusia akhirnya akan menjadi aktor utama dalam skenario film hidupnya masing-masing. Hendak memiliki ending bagaimanakah, tergantung manusia itu sendiri dalam membawakan peran dan tugasnya dalam hidup. Bisa jadi hidupnya akan berakhir dengan happy, atau sad. Happy berarti tujuan kesejatiannya tercapai dan sad berarti tujuan kesejatiaannya terbuang, kabur, musnah. Dan dalam memperjuangkan nilai itu, manusia harus mengalami berbagai macam penderitaan. Ironis memang, memperjuangkan kebahagiaan dengan mengalami ketidakbahagiaan.
            Chico Mendes, seorang yang sungguh sangat biasa. Seperti kebanyakan orang, ia memiliki harapan bahwa hidup manusia itu hendaknya selalu diliputi dengan kedamaian, kemakmuran dan kegembiraan. Namun seringkali harapan itu tak bisa terwujud begitu saja. Ada banyak orang yang mulai mencari kebahagiaan itu mengartikan bahwa kebahagiaan adalah pemilikan kekayaan dan kekuasaan pribadi. Apabila kedua hal ini tidak diperoleh, manusia mulai menindas sesamanya agar kekayaan dan kekuasaan dapat dimiliki olehnya secara tunggal. Hilanglah nilai-nilai kesejatian dirinya sebagai manusia yang memiliki martabat sama dengan lainnya. Penindasan, kekerasan, pembunuhan, dan segala bentuk kejahatan lain menjadi jalan untuk memperoleh kebahagiaan semu itu. Chico Mendes tak tahan dengan kenyataan itu, ketika ia sadar bahwa masyarakatnya di sekitar Hutan Amazon mulai ditindas oleh orang-orang yang tak tahu apa artinya manusia yang sejati. Hati Nuraninya mengatakan bahwa perjuangan untuk perdamaian, kehidupan yang indah, persaudaraan, dan cinta harus ditegakkan. Meski ia merasa takut, namun panggilan yang selalu mengusik hatinya untuk berjuang demi nilai-nilai itu telah mengalahkan rasa takut. Meski ia tahu bahwa resiko terburuk dari perjuangan itu adalah kematian, namun panggilan yang selalu mengusik hatinya untuk berjuang demi nilai-nilai itu telah mengalahkan kematian. Ia berani mati demi memperjuangkan hidup yang indah.

            Chico Mendes menjadi salah satu martir dengan idealisme sederhana tentang indahnya hidup damai tanpa penindasan. Ia telah mampu meneladan Yesus yang menjadi Pusat, Anak Sulung, dan Model utama bagi orang-orang yang selalu memperjuangkan kebenaran, karena Dialah kebenaran itu sendiri.
Nah, sebagai orang-orang yang hendak mengikuti Yesus, kita dapat belajar dari pengalaman Chico Mendes ini dalam memperjuangkan hidup. Marilah menjadi manusia yang sangat biasa, sungguh sangat biasa yang selalu berjuang bagi kehidupan.
Refleksi
  1. Kesan apa yang muncul dalam dirimu setelah menyaksikan film The Burning Season?
  2. Apakah yang membuat Chico Mendes berani berjuang dengan penuh pelayanan dan kesederhanaan?
  3. Chico Mendes hanyalah seorang yang ingin mengikuti perjuangan Yesus bagi keselamatan manusia. Yesuslah yang menjadi sumber perjuangannya. Meski ia tidak menyebut Yesus secara eksplisit namun perjuangannya didasari oleh Kristus sendiri. Ia berani menghadapi resiko sebagai pejuang kebenaran yakni kematian, sebagaimana Yesus sendiri telah mengalaminya saat di Salib demi kemerdekaan jiwa manusia. Bagi kita sendiri, sebenarnya siapakah Yesus itu bagiku? Kapankah aku bisa bertemu dengan-Nya?
  4. Lalu apakah artinya menjadi orang-orang yang hendak mengikuti Kristus dengan sepenuh hati?

Skenario II

Membaca Lukas 4
  1. Menemukan pengalaman-pengalaman yang indah dalam hidup dan pengalaman yang menyakitkan! Mengapa itu bisa terjadi dan harus terjadi? Apa yang kita lakukan pertama kali jika menghadapi pengalaman-pengalaman itu?
  2. Dimanakah Yesus ketika kita mengalami peristiwa-peristiwa itu? Tidakkah Ia Hadir? Atau tidak hadir sama sekali?
  3. Lalu apa arti Yesus Bagiku? Dan kalau aku sudah memutuskan untuk mengikuti-Nya, apa yang bisa kulakukan?
  4. Dalam konteks hidupku sebagai seorang mahasiswa Katolik, apa aku sudah menemukan Kristus? Dalam hal apakah? Dan bagaimana aku mengikuti Dia selama ini? Sudahkah aku bertanggungjawab terhadap imanku terhadap Yesus?



Evaluasi dan Follow up
  1. Tuliskan pengalamanmu selama hari ini dalam sebuah kesimpulan singkat!
  2. Setelah mengolah melalui film dan refleksi pengalaman serta terjun langsung dalam realitas masyarakat., hal apa dari diriku sendiri yang dapat kusumbangkan bagi masyarakat (dimulai dari KMK dulu, kampus, dsb)à sepotong niat?


Jalan Salib
Dari Yoh 18-19
Merenungkan Sengsara, wafat Yesus demi Kebenaran...........Apa aku juga rela mati demi kebenaran? Bagaimana itu kuwujudkan dalam hidup sehari-hari demi mengikuti Dia yang adalah sumber kebenaran?
Teknis: Peserta dibagi dalam kelompok lalu dibuat 4-5 perhentian berdasarkan perikop. Setiap perikop akan disertai dengan pertanyaan reflektif untuk mengolah teks. Hasil refleksi dari Film, Go to people dan Evaluasi disertakan dalam pengolahan teks jalan salib.
Alat-alat yang bisa dipersiapkan:
1.      Alat untuk menonton film
2.      Kitab Suciàbaiknya masing-masing pribadi membawa KS
3.      Alat Tulis bagi masing-masing pribadi




Pengantar untuk Go To People…………….

Latar Belakang
Sebagai seorang murid-murid Kristus kita dipanggil untuk menjadikan program hidup Yesus sebagai program hidup kita. Apa artinya? Hidup kita selalu diarahkan untuk meneladan dan mencintai setiap sabda dan karya Yesus. Apa yang terjadi pada diri Chico Mendes pun sebenarnya adalah sebentuk perjuangan untuk terus menerus menjadi murid Kristus yang baik.
Oleh karena itu, kita pun diajak untuk mencintai kehidupan dan menjunjung tinggi martabat manusia sebagai salah satu perjuangan dalam mengikuti Dia, Sang Kebenaran Sejati. Bagaimana itu kita lakukan? Tentu kita tidak akan sangat sempurna sebagaimana Yesus lakukan ataupun sebesar perbuatan Chico Mendes yang berani berjuang hingga mati demi kemanusiaan. Akan tetapi kita dapat menggali lebih dalam makna panggilan hidup ktita sebagai seorang Kristiani dari bagaimana kita mempertanggungjawabkan iman kita di tengah masyarakat.

Mengembangkan Sense of Crisis demi Bertanggungjawab terhadap hidup
Dalam mempertanggungjawabkan iman serta panggilan hidup kita sebagai pengikut Kristus, hal pertama yang dapat kita lakukan adalah menyadari diri bahwa kita adalah seorang murid. Dengan demikian kita bisa mengembangkan sense of crisis…….kepekaan terhadap segala tanggungjawab yang mesti kita lakukan demi kebaikan hidup bersama……..
Sense of Crisis ini menjadi langkah awal perjuangan kita untuk semakin menjadi murid-Nya yang baik. Langkah-langkah tersebut adalah:

1  Pertama-tama kita harus melihat, mendengar dan memahami segala hal yang terjadi dalam hidup kita sehari-hari di masyarakat kita. Apakah yang menjadi harapan serta keprihatinan masyarakat dewasa ini? Apakah tantangan yang dihadapi oleh kita di tengah dunia yang seperti ini?
2.   Apa yang bisa kita lakukan untuk mempertanggungjawabkan iman kita kepada Kristus di tengah dunia yang seperti ini?
3.   Secara konkret, ketika kita berhadapan dengan peristiwa-peristiwa di masyarakat kita seperti yang juga dialami oleh Chico Mendes, apakah yang akan kita lakukan?
4.  Go To People artinya Pergi ke masyarakat……..meski hanya dalam waktu yang singkat, apakah yang dapat kita petik dari sana adalah mengalami realitas sosial masyarakat yang sesungguhnya……dengan waktu yang amat singkat itu, kita diajak untuk melihat, mengalami, berjumpa dan bahkan terlibat dengan hidup masyarakat yang real. Maka, catatlah setiap penglihatan, pengalaman, perjumpaan dan bahkan keterlibatan itu dalam hati Anda, demi panggilan kita sebagai murid-murid Kristus.

Langkah Teknis
1.  Silakan mengikuti petunjuk dan program dari panitia yang akan mengutus Anda untuk terjun di suatu komunitas masyarakat tertentu.
2.  Baik kiranya ada hal-hal yang dapat dicatat sebagai bahan refleksi lebih lanjut bagi pengolahan kita demi mengembangkan sense of crisis.
3.  Datanglah dengan penuh sopan, bersahabat, dan berhati tulus serta ikutilah segala ‘bahasa’ dari komunitas/situasi masyarakat yang bagi Anda sungguh-sungguh baru itu.

Panduan Evaluasi dan Follow Up

1.    Bagaimana kesan mengenai session I dengan menonton film berikut refleksinya?
2.    Apakah makna rohani yang dapat dipetik dari kegiatan Go to People?
3.    Usulan-usulan yang dapat membangun Kegiatan kita bersama selanjutnya?
4.    Kira-kira apakah relevansi dari dua kegiatan yang telah kita lakukan dengan  posisi kita sebagai anggota komunitas  KMK ?


Renungan Pengantar Jalan Salib

1.      Nyanyi                  : Jesus Remember me
2.      Doa Pembukaan:
3.      Hening 
·  Diajak untuk mendalami peristiwa salib Kristus dalam keheningan.
·  Menghadirkan kembali pengalaman-pengalaman yang telah dilalui sebagai bentuk persembahan dan persatuan dengan peristiwa salib Kristus.
· Menggunakan metode Latihan Rohani St. Ignatius Loyola dalam merenungkan salib.

4.      Ditutup dengan doa singkat.

·  Mengkontemplasikan apa yang diderita oleh Kristus Tuhan kita dalam kemanusiaan-Nya. Di sini mulai berusaha keras dan memeras tenaga untuk bersusah, bersedih dan menangis. Merenungkan bagaimana Dia membiarkan kemanusiaan-Nya yang teramat kudus menderita kekejaman yang luar biasa sedemikian itu.
·     Merenungkan bagaimana Dia menderita semuanya itu untuk silih-silih dosa-dosaku, dan aku sendiri apa yang harus kukerjakan dan kuderita bagi-Nya?
·      Di tutup dengan doa Bapa Kami.

Target:   peserta dapat mengalami perasaan kesusahan bersama dengan Yesus.











1 komentar: