Selasa, 11 Oktober 2011

Doa Jalan Salib Tuhan Yesus Kristus

Doa pembuka:
Yesus Juruselamatku, izinkanlah aku masuk ke dalam misteri sengsara-Mu, cermin kerahiman-Mu.
Bunda Maria, jadilah penuntunku selama jalan salib ini
Bapa Kami ........................
Salam Maria..................
Kemuliaan


Nyanyian: Tinggallah Bersama aku di dalam doa, di dalam doa (3x)

Perhentian 1: Yesus dijatuhi hukuman mati

Meski tidak bersalah, Yesus tetap dijatuhi hukuman mati. Ia dianggap sebagai orang yang telah melanggar aturan kemapanan. Padahal yang diwartakan-Nya adalah kebenaran, kasih dan kebahagiaan. Aneh memang, manusia lebih senang hidup dalam kegelapan, kekacauan dan kesenangan sia-sia. Yesus tetap diam.  Sikap diam-Nya bukan berarti membiarkan ketidakadilan merajalela. Ia diam sebagai wujud ketaatan total-Nya kepada kehendak Bapa. Demi manusia, Ia rela menanggung hukuman yang tidak seharusnya Ia jalani. Dengan diam, Ia hendak menunjukkan bahwa kasih adalah kekuatan yang tak terkalahkan oleh kejahatan, iri dengki, dan balas dendam. Ia rela menerima itu semua karena cinta-Nya pada manusia tak terbatas. Ia menunjukkan bahwa diam bukan berarti mati. Diam dan menerima realitas penderitaan adalah jalan hidup yang telah dipilih-Nya demi perutusan yang amat agung, yakni menebus dosa manusia. Beranikah kita membalas kasih terhadap orang-orang yang telah menyakiti kita? Atau kita justru menyakiti saudara kita yang telah mengasihi kita dengan tulus?
(Hening sejenak)
Doa: Akupun menghakimi Engkau ya Yesus, dalam diri sesamaku. Ampunilah aku.
Kyrie….eleison….(2X)


Perhentian 2: Yesus memanggul salib

Salib berat diterima-Nya. Dengan tegar, Ia memanggul salib yang akan menjadi tempat-Nya bergantung dan disiksa. Yesus bukan seorang pengecut yang lari dari penderitaan yang mesti dihadapi-Nya. Meski berat, Ia tetap memanggul salib itu dengan mantap. Sorot mata-Nya lurus memandang ke depan. Lalu dengan tertatih Ia mulai berjalan. Ia memanggul penderitaan dan ketidaksempurnaan manusia. Apakah aku berani mengikuti Yesus yang penuh dedikasi dalam menjalankan perintah Bapa-Nya? Atau justru aku lari bak seorang pengecut yang tak berani bertanggung jawab atas segala resiko dari perjuanganku sebagai anak-anak-Nya?
(Hening sejenak)
Doa: Akupun menaruh berbagai beban di pundak sesamaku padahal hidup mereka sendiri sudah susah. Ampunilah aku ya Yesus.
Kyrie eleison…..2x

Perhentian 3: Yesus jatuh untuk pertama kalinya
Kekuatan fisik Yesus pun terbatas. Setelah didera dan memanggul salib berat, kekuatan Yesus berkurang amat drastis. Ia jatuh tertimpa salib untuk pertama kalinya. Luka baru muncul di beberapa bagian tubuh-Nya. Bukan bantuan yang Ia terima tetapi justru pukulan dan cambukan dari para serdadu. Dengan tubuh berlumur darah, Yesus bangkit lagi dan meneruskan perjalanan. Yesus adalah raja, tetapi justru karena kesediaan-Nya untuk direndahkan dan tersungkur di bawah salib, Ia telah menunjukkan bahwa keagungan terletak pada kesediaan untuk bangkit dan kembali berjuang. Apakah kita sering merasa sempurna dan tak pernah jatuh hingga tak perlu bangkit? Atau justru kita senang dan membiarkan begitu saja ketika melihat teman kita sedang terjatuh?
(hening sejenak)

Doa: Akupun tidak menolong sesamaku yang susah hidupnya agar ia bangkit. Berbelaskasihlah padaku ya Yesus

 Kyrie.......eleison

Perhentian ke-4: Yesus berjumpa dengan ibu-Nya
Di tengah perjalanan, Yesus berjumpa dengan ibu-Nya.  Yesus mencintai manusia sampai sakit, bahkan sampai wafat di salib. Ia tahu bahwa Bunda Maria pun mengalami hal yang sama. Bunda Maria telah mencintai Putranya hingga sakit. Hati Bunda Maria merasakan pedih yang mendalam saat menyaksikan putra yang amat dikasihinya itu menderita. Apakah kita berani mencintai hingga sakit seperti Yesus dan Bunda Maria ? Atau kita justru membuat orang lain sakit dan menangis karena kita hanya memikirkan kesenangan pribadi?
(hening sejenak)

Doa: Aku pun menyebabkan orang lain menangis, padahal mereka mencintai aku. Yesus hiburlah mereka

Kyrie.....eleison

Perhentian ke-5: Yesus ditolong oleh Simon dari Kirene

Yesus terlihat semakin lemah. Lalu muncul seorang yang mau membantu-Nya memanggul salib. Yesus memberkati Simon karena kesediaannya menolong orang yang menderita. Apakah kita mau menolong orang yang menderita dengan tulus hati? Atau kita takut mendapatkan penderitaan yang sama ketika kita hendak menolong orang itu?
(Hening sejenak)
Doa: Aku tidak selalu membantu orang yang memerlukan pertolonganku. Yesus, terimalah penyesalanku!
Kyrie......eleison

Perhentian ke-6: Wajah Yesus diusap oleh Veronika

Melihat wajah Yesus yang berlumuran keringat, darah dan debu, Veronika lari kepada Yesus dan mengusap wajah-Nya. Meski amat sederhana, Veronika telah mewujudkan betapa Ia mencintai Yesus. Cinta tak sekedar kata-kata. Cinta adalah sebuah perjuangan agar orang yang dicintai memperoleh kebahagiaan dan keselamatan. Meski untuk itu, dirinya sendiri terancam bahaya. Apakah kita berani mencintai Tuhan dan sesama seperti Veronika yang sederhana dan tulus?
(Hening sejenak)
Doa: Betapa seringnya aku lari menghindar menghadapi sesama, padahal aku dapat meringankan bebannya.
Kyrie......eleison

Perhentian ke-7: Yesus jatuh untuk kedua kalinya

Yesus kembali jatuh di bawah salib. Kali ini lebih parah. Namun tak ada seorang pun yang membantu-Nya. Apakah kita termasuk orang-orang yang tak mau membantu Yesus untuk bangkit berdiri? Apa yang aku lakukan ketika melihat teman-temanku menderita? Apakah diam saja? Bisa jadi demikian, namun yang jelas, Yesus tinggal di dalam diri sesama kita, siapapun dia.
(Hening sejenak)
Doa: Tidak jarang aku berpura-pura tidak melihat penderitaan orang lain. Yesus, berbelaskasihlah padaku!
Kyrie.......eleison

Perhentian ke-8: Yesus ditangisi perempuan-perempuan Yerusalem

Amat besar cinta wanita-wanita Yerusalem itu pada Yesus. Mereka menangisi Yesus yang menderita. Mereka turut merasakan bagaimana sakitnya Yesus. Mereka turut merasakan betapa kesepiannya Yesus. Mereka turut merasakan betapa perihnya hati Yesus. Mereka mampu berbela rasa terhadap penderitaan orang lain.
(hening sejenak)
Doa: Aku lebih menangisi diriku sendiri daripada kejahatan yang melukai Engkau ya Yesus, dan yang membawa manusia ke dalam kebinasaan. Ampunilah aku
Kyrie......eleison

Perhentian ke-9: Yesus jatuh untuk ketiga kalinya

Peristiwa jatuh selalu sakit dan menyisakan luka. Namun, jatuh bukanlah akhir dari perjuangan. Peristiwa jatuh justru semakin membuat manusia sadar bahwa tanpa rahmat Allah, manusia tak mampu melanjutkan kembali perjalanannya menuju ke Golgota untuk dipersatukan dengan Yesus.
(hening sejenak)
Doa: Berilah aku rahmat, ya Yesus, untuk mengalami Golgotaku bersama-Mu dan didalam diri-Mu
Kyrie.....eleison

Perhentian ke-10: Pakaian Yesus ditanggalkan

Raja duniawi selalu berbangga dengan jubahnya yang indah, pakaiannya yang gemerlap, dan asesorisnya yang mewah. Namun Yesus, Raja segala raja justru ditinggikan dengan melepaskan seluruh pakaian-Nya. Sebab hanya dengan telanjang, orang benar-benar tulus, jujur, tanpa topeng, lepas bebas, dan suci. Yesus tidak membanggakan hak milik duniawi namun Ia menunjukkan keagungan-Nya dalam melepaskan segala sesuatu yang dianggap mulia oleh dunia, entah itu kuasa, kehormatan, harta, gengsi, dan kenikmatan.
(hening sejenak)
Doa: Tutupilah ya Yesus ketelanjanganku dengan mantel kerahiman-Mu, pada saat aku nanti menghadapi Bapa yang Mahaadil
Kyrie.........eleison

Perhentian ke-11: Yesus disalibkan

Saliblah yang menjadi tahta Yesus dan luka-luka di tangan serta kaki-Nya menjadi hiasan yang paling gemerlap.Begitu besarnya cinta Yesus pada kita. Hingga rela tergantung di kayu hina dengan penderitaan yang tiada tara. Tangan-Nya yang terentang terpaku di kayu salib adalah wujud keterbukaan hati-Nya untuk merengkuh dunia agar mereka semua terselamatkan.
(hening sejenak)
Doa: Dalam luka-luka-Mu ya Yesus, sembunyikanlah aku, tunjukkanlah belaskasih-Mu padaku.
Kyrie.........eleison

Perhentian ke-12: Yesus wafat di salib

Merenungkan wafat Yesus dengan meditasi singkat

Doa: Terimalah aku ya Yesus sebagaimana Engkau telah menerima penyamun yang baik, tetapi bangkitkanlah dalam diriku harapan dan rasa syukur kepada-Mu
Kyrie........eleison

Perhentian ke-13: Yesus diturunkan dari salib

Yesus telah wafat namun Ia akan selalu hidup dalam sanubari kita, anak-anak yang selalu mengasihi-Nya. Jenazah-Nya telah diturunkan namun senyum-Nya yang penuh kasih akan selalu merekah di setiap senyum kita.
(hening sejenak)
Doa: Sebagaimana Engkau memberikan diri-Mu melalui Bunda Maria, demikian pula terimalah aku melalui dia, sebab ia bundaku juga.
Kyrie.........eleison

Perhentian ke-14: Yesus dimakamkan

Setiap orang pasti mati. Dan kini Tuhan Yesus telah dimakamkan. Dibaringkan dalam sebuah lorong gelap, dingin dan sepi. Ia telah menyelesaikan perutusan-Nya, namun Ia akan bangkit dan membawa keselamatan bagi kita. Penderitaan selalu menyakitkan. Namun terkadang, penderitaan menyimpan suatu rahmat indah di dalamnya. Apakah kita mau untuk selalu setia dalam Tuhan hingga beristirahat bersama-Nya?
(hening sejenak)
Doa: Aku berterima kasih karena Engkau menempuh jalan kami sebagai yang pertama, supaya kami pun boleh beristirahat kelak di rumah Bapa-Mu, dalam diri-Mu dan karena-Mu Terpujilah , Ya Yesus.
Kyrie.........eleison   


Nyanyian:
Yesus, ingat aku saat Kau masuk krajaan-Mu, Yesus ingat aku, saat Kau masuk krajaan-MU (4x)


Doa Penutup:
Yesus Juruselamatku, terima kasih atas segala rahmat yang Engkau berikan kepadaku lewat jalan salib ini. Yesus, kasihanilah kami dan seluruh dunia. Bunda Maria, doakanlah aku yang berdosa ini
Bapa Kami......
Salam Maria.....
Kemuliaan...........




Catatan: setiap kali jalan, ada yang memimpin untuk mengucapkan demikian:
                Demi sengsara Yesus yang pedih..............tunjukkanlah belas kasih-Mu kepada kami dan seluruh dunia


Tidak ada komentar:

Posting Komentar